Bertemu Menag, Omi Cerita Permintaan Cak Nur Agar Anak KH Saifuddin Mondok di Gontor

By Admin

nusakini.com--Pertemuan Menag Lukman Hakim Saifuddin dengan Ketua Dewan Pembina Nurcholish Madjid Society (NCMS) Omi Komaria Madjid di Kantor Kemenag pada Kamis (22/02) petang menyibak kenangan lama. Kepada Menag, Omi Komaria mengaku bahwa almarhum Nurcholis Madjid (Cak Nur) pernah bercerita tentang salah satu putra KH Saifuddin Zuhri. 

“Pak Lukman, saya ingat Cak Nur kan pernah cerita. Pak Saifuddin nurutin yang disampaikan Cak Nur. Bapak bilang, masa anak orang NU nggak ada yang menjadi kyai. Minta anaknya satu saja sekolah ke Gontor agar menjadi kyai,” kenang Omi Komaria diikuti senyum Menag Lukman Hakim Saifuddin. 

“Anak itu ya Pak Menteri, soalnya Pak Lukman anak seorang kyai,” sambung Omi.  

“Ya ngak jadi kyai, namun kita melayani dan meladeni kyai,” demikian Menag menimpali. 

Pertemuan pengurus NCMS dengan Menag Lukman siang itu juga tampak hangat. Dalam suasana akrab, Menag dan Omi beserta jajarannya membahas sejumlah rencana kerjasama, salah satunya untuk menggelar program training mubaligh (dai) muda Indonesia berwawasan Hak Azasi Manusia dan Kebangsaan.  

Menurut Omi, program training NCMS ini sudah berjalan sebanyak lima kali dengan jumlah peserta di setiap angkatan sekitar 25 orang. Rencananya pada 27 Maret mendatang NCMS akan menggelar training angkatan ke enam. 

"Kami berharap program training mubaligh muda Indonesia berwawasan HAM dan Kebangsaan NCMS ini dapat bersinergi dengan program Kementerian Agama," kata Omi. 

Tawaran dari Ketua Dewan Pembina NCMS Omi Komaria tentang program training mubaligh muda berwawasan HAM dan kebangsaan itu direspon positif oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin. 

"Dengan senang hati dan kita sangat menyambut baik program ini agar pemuka agama dan mubaliq mempunyai wawasan yang baik tentang HAM dan kebangsaan. Dan program ini juga seiring dengan program dan visi Kementerian Agama," ujar Menag.    

Menurut Menag, Kementerian Agama siap menjalin kerja sama terkait program training mubaliq muda berawasan HAM, gender mainstrem dan kebangsaan dari NCMS.  

"Khusus training yang akan digelar dalam waktu dekat, Kemenag siap bekerjasama dengan menyediakan akomodasi dan konsumsi peserta training. Untuk tempat kami memiliki asrama haji, wisma Kemenag di Ciloto dan Wisma Tugu," ujar Menag.  

"Ke depan kita berharap program kerja sama dengan NCMS ini dapat berjalan lebih masif lagi," sambung Menag.(p/ab)